RSS

Hujan Rintik RIntik



Sebuah puisi pendek untuk dia.

Aku duduk sendirian,
di pelukan petang, di pangkuan senja, 
hanya dingin yang setia,
pada hati ini yang setengah lupa.

Sudah ku tunggu sejak setengah musim terakhir,
ada perjumpaan yang aku impikan,
ada pertemuan yang aku rencanakan,
tapi masih ada rindu yang tidak bertuan.

Hujan senja ini sangat tenang dan indah,
sehingga aku tidak bisa mengeja bahasanya,
titis air seperti penantianku, penantian rasa,
sedangkan tempiasnya menyesakkan dada.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment